Pembelajaran Online di Era Digital

Tuntutan untuk melaksanakan pembelajaran online semakin menguat di era digital ini seiring dengan diluncurkannya kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka oleh Kemendikbud RI. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini, semua jenjang pendidikan harus melaksanakan pembelajaran online. Agar pembelajaran online terlaksana secara optimal, dosen dan guru harus merancang konten serta aktivitas online secara baik dan proposional. Kombinasi yang tepat antara materi dan aktivitas akan menjadikan pembelajaran online kita menarik dan memenuhi target capaian pembelajaran serta terpenuhinya tuntutan kompetensi abad 21. Untuk itu sebagai pendidik di era digital ini, kita harus menguasai kompetensi Literasi Digital dengan baik. Di samping itu, terutama di masa pandemi covid-19 ini, kita harus secara bijak memperhatikan kendala dan kesulitan para peserta didik. Demikian abstrak yang disampaikan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam Seminar Nasional Biologi 2020 di Universitas Negeri Semarang tanggal 17 September 2020.

Materi slide selengkapnya dapat didownload pada link berikut.

Strategi PJJ di Masa Pandemi

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) hendaknya dilaksanakan secara terencana sesuai tujuan pembelajaran dengan memperhatikan kendala/kesulitan dan beban belajar siswa. Materi pembelajaran dan aktivitas siswa dalam PJJ hendaknya diberikan secara seimbang (materi dan tugas) tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran. Demikian kesimpulan yang disampaikan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam acara Ki Hajar TIK Talks yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbud pada tanggal 1 September 2020. Event yang digelar secara daring tersebut diikuti ratusan guru seluruh Indonesia dengan antusias.

File materi dapat didownload di link berikut.

Berita di media masa dapat dilihat di link berikut.

https://jogja.tribunnews.com/…/pesan-guru-besar-uny…TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Sejak pandemi Covid-19 melanda, mau tidak mau kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).Banyak catatan dan evaluasi dalam pelaksanaan PJJ yang mana guru harus melakukannya secara tiba-tiba sejak awal pandemi.Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta, Prof Herman Dwi Surjono memberikan beberapa pesan terkait hal ini.Menurutnya, PJJ hendaknya dilakukan secara terencana oleh guru sesuai tujuan pembelajaran dengan memerhatikan kendala atau kesulitan dan beban belajar siswa.“Jadi PJJ itu tidak asal-asalan, harus terencana. Minggu depan mau mengajar apa, evaluasinya apa,” ujarnya dalam Kihajar TIK Talks, Selasa (1/9/2020) lewat kanal YouTube Televisi Edukasi.Selain itu, lanjutnya, materi pembelajaran dan aktivitas siswa dalam PJJ hendaknya diberikan secara seimbang.Antara materi dan tugas diberikan dengan proporsional tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran.“Mohon secara bijak guru mengetahui beban belajar siswa. Tidak berdasarkan kehendak sendiri. Beban siswa itu berat, keperluan perangkat belajar itu juga berat,” tandas Dekan Fakultas Teknik UNY itu.Sedangkan, kepada orang tua dan wali murid, Herman berpesan untuk terus memberikan dukungan kepada anak-anak dalam melaksanakan PJJ.“Untuk orang tua, pembelajaran anak-anak kita masih harus berlangsung di masa pandemi ini. Yang punya anak kecil-kecil mohon dibantu, kebutuhan kuota mohon diutamakan untuk pembelajaran,” ucapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)Penulis: Maruti Asmaul Husna Editor: Ari Nugroho

Pembuatan Multimedia Pembelajaran

Para dosen harus bisa memproduksi konten pembelajaran digital agar dapat memfasilitasi mahasiswa menghadapi tantangan pembelajaran abad 21. Konten pembelajaran digital berupa teks, gambar, suara, animasi, video (multimedia) digunakan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Langkah produksi: menentukan apa yang akan dibuat, merancang seperti apa bentuknya, membuat produk, menilai kualitasnya, mengirim/ mengkomunikasikan ke mahasiswa. Demikian kesimpulan yang disampaikan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam acara Workshop Pembelajaran yang diselenggarakan oleh IAIN Padangsidimpuan Sumbar tanggal 12 Agustus 2020. Workshop yang diikuti ratusan dosen setempat dilaksanakan secara daring.

Materi workshop dapat diakses pada link di bawah.

Challenges of Employment in Indonesia

Challenges of employment in Indonesia includes inadequate working conditions, jobs for young people, gender equality in the workplace, unskilled job seeker, and child labor. Hal ini disampaikan oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. sebagai keynote speaker dalam international conference yang dihelat di the University of Lahore, Pakistan tanggal 18 Februari 2020. Dalam even yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai universitas tersebut, Herman sebagai Dekan Fakultas Teknik UNY juga menyajikan informasi tentang profil UNY dalam rangka sosialisasi kampus menuju world class university.

Transformasi Digital di Kampus Merdeka

Tulisan ini telah dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat, Jum’at 7 Februari 2020, halaman 11.

Salah satu kebijakan Kampus Merdeka yang didengungkan Mendikbud belum lama ini adalah hak belajar mahasiswa di luar program studinya. Mahasiswa boleh mengambil mata kuliah di luar prodi, perguruan tinggi (PT) dan bahkan di luar negeri. Setelah lulus diharapkan mereka akan kompeten tidak hanya di bidang ilmunya, tapi punya bonus keahlian tambahan. Ini akan menguntungkan mereka, karena nyatanya hampir tidak ada pekerjaan di dunia ini yang ditunjang keahlian tunggal.

Seorang lulusan yang menjadi guru fisika misalnya, dia perlu tahu multimedia agar dapat membuat video pembelajaran, dan harus paham Bahasa Inggris agar dapat meng-update ilmunya. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Permendikbud no 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Untuk memenuhi hak belajar tersebut, PT harus memfasilitasi mahasiswa internal maupun eksternal. Bagaimana PT menyiapkannya?

Continue reading

Presentasi Penelitian Blended Learning di Jepang

Blended learning (BL) sebagai mode pembelajaran yang menggabungkan antara keunggulan e-learning dengan kekhasan pembelajaran tatap muka menjadi primadona mode pembelajaran yang sedang digalakkan saat ini. Aktivitas online yang bervariasi dan menantang perlu diciptakan oleh dosen dalam melaksanakan pembelajaran BL tersebut. Hal ini disampaikan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam the 3rd International Conference on Education and Multimedia Technology (ICEMT 2019) tanggal 22 – 25 Juli 2019 di Nagoya Jepang.

Abstrak dari paper dengan judul “The Effects of Online Activities on Student Learning Outcomes in Blended Learning Environment” adalah sbb: “This quasi-experimental study aims to find out how the online activities influence the learning outcomes of Yogyakarta State University students on e-learning courses. This 4-week study consisted of two experimental groups and one control group. The experimental groups received a face-to-face instruction plus e-learning or blended learning (BL) with online discussions and quizzes. The control group used Blended Learning without any online activities. Quantitative analytical results are as follows: 1) student’s learning outcomes in BL with online discussions and quizzes is better than those without any online activities; 2) student’s learning outcomes in BL with online discussions and quizzes is better than those with online quizzes; 3) student’s learning outcomes in BL with online quizzes is better than those without any online activities; 4) there is a positive correlation between student’s learning outcomes and their level of activities in BL environment.”

Tautan luar yang memuat berita ini adalah: https://www.duniadosen.com/dosen-ft-uny-presentasikan-penelitiannya-tentang-blended-learning-di-jepang/ dan https://www.uny.ac.id/berita/dosen-ft-uny-bicarakan-blended-learning-di-jepang

The Use of ICT in TVET

As the digital technologies are more readily available, teachers should utilize the ICT wisely and appropriately. They need to integrate the ICT into their lesson and assessment. The use of ICTs in TVET includes optimized teaching-learning process, adaptive learning, efficient supporting systems, flexible instructional delivery and tools, enhanced teacher productivity, and innovative learning media. Demikian beberapa hal yang disampaikan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. sebagai salah satu pembicara dalam the International Conference on Electrical, Electronics, Informatics, and Vocational Education (ICE-ELINVO) di Eastparc Hotel Yogyakarta tanggal 14 September 2019. Dalam kesempatan ini Herman berbicara tentang “The Use of ICT in Technical and Vocational Education”. Seminar internasional yang dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta tersebut menghadirkan enam pembicara internasional. Event tersebut didukung oleh para pembicara sesi paralel serta diikuti oleh ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.

Teknologi Informasi dalam Pendidikan di Era RI 4.0

Salah satu ciri implementasi Pendidikan 4.0 adalah bahwa akses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. E-learning dan blended learning adalah beberapa contoh mode pembelajaran yang kini mulai diterapkan di perguruan tinggi dalam era revolusi industri 4.0 ini. Demikian beberapa hal yang disampaikan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam Seminar Nasional Kimia di UNY tanggal 16 Maret 2019 di kampus setempat. Even yang dihadiri ratusan peserta dari kalangan pendidik dan mahasiswa tersebut dibuka oleh Wakil Rektor IV UNY serta dihadiri pulan oleh beberapa pejabat dilingkungan FMIPA UNY.

Multimedia to Promote Language Learning

The development of information technology as we see it today provides opportunities for teachers to use multimedia technology optimally in language learning. Multimedia learning is a combination of various media such as text, images, sounds and videos that are integrated and synergistic to achieve learning goals. With the proper use of multimedia in language learning teachers can create a pleasant learning atmosphere, motivate students, develop communication competencies, enhance interaction and collaboration, facilitate students in learning whenever and wherever. This supports the 21st century competencies where students are required to have the ability to cooperate, communicate, think critically, creatively and adaptively. As the multimedia technologies such as tools, hardware and software are more readily available in the digital era today, language teachers should utilize the multimedia learning wisely and appropriately. They need to integrate the multimedia into their lesson and assessment. Moreover, with the proliferation of mobile devices and social networks, language teachers can use them to improve access and equity in education through the adoption of multimedia learning into e-learning and blended learning.

Demikian adalah ringkasan presentasi berjudul “The use of multimedia technology to promote language learning in digital era” yang disampaikan oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam the International Conference on Interdisciplinary Language, Literature and Education (ICILLE) di Yogyakarta 10 Oktober 2018. Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY tersebut menghadirkan pembicara Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., Dr. Elizabeth Hartnell, Prof. Madya Dr. Mawar Safei, Mr. Hywel Coleman, Prof. Herman Dwi Surjono M.Sc., MT., Ph.D., dan Prof. Suminto A. Sayuti.

Strategi Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran Fisika di Era Digital

Pada era digital ini sumber pengetahuan bisa datang dari mana saja, terutama Internet. Dalam pendidikan, ICT dapat mendorong Akses, Kualitas, Kesamaan, dan Belajar sepanjang hayat. Melalui ICT kita dapat menjadikan materi pembelajaran menarik, tidak membosankan, mudah dipahami, dan dapat dipelajari kapan saja dan dari mana saja. Strategi pemanfaatan ICT yang benar diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Demikian beberapa hal yang disampaikan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam Seminar Nasional Fisikan dan Pendidikan Fisika 2018 yang digelar oleh Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta tanggal 15 September 2018. Semnas yang diikuti oleh dosen, guru dan mahasiswa dari berbagai daerah tersebut berlangsung di aula kampus setempat yang dibuka oleh Dekan FKIP UNS.