Produksi Multimedia

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=a8LO_zR8CNs%5B/embedyt%5D

Multimedia pembelajaran merupakan gabungan teks, gambar, suara, animasi, video yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Langkah produksi multimedia pembelajaran adalah menentukan apa yang akan dibuat, merancang seperti apa bentuknya, membuat produk, menilai kualitasnya, mengirim/mengkomunikasikan ke siswa. Video ini menjelaskan secara sederhana langkah produksi multimedia yang dimulai dengan menunjukkan alat/tool yang dipakai. Video ini merupakan bagian dari acara Webinar FKIP Universitas Muhammadiyah Riau yang direkam pada tanggal 15 Juni 2020.

Apa Multimedia Itu?

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=oHxiEeJEeeg%5B/embedyt%5D

Agar dapat memfasilitasi siswa menghadapi tantangan abad ke-21, para guru perlu memiliki kompetensi Digital Literasi yang salah satunya adalah membuat konten digital berupa multimedia pembelajaran. Seperti apa multimedia itu? Video ini menjelaskan secara sederhana pengertian apa Multimedia itu. Elemen multimedia TEKS, GAMBAR, SUARA, ANIMASI, VIDEO dijelaskan secara ringkas. Video ini merupakan bagian dari acara Webinar FKIP Universitas Muhammadiyah Riau yang direkam pada tanggal 15 Juni 2020.

Apa e-learning itu?

Kini e-learning atau pembelajaran daring semakin populer. Terlebih di masa pandemi COVID-19 ini, semua pendidik tentu melaksanakan pembelajaran daring. Bila anda ingin tahu lebih jauh tentang e-learning, silahkan simak video “Apa e-learning itu?”. Dalam video ini, saya menjelaskan materi: konsep e-learning, komponen e-learning, konten e-learning, aktivitas online, contoh aktivitas online, student engagement dalam e-learning, effective e-learning, kualitas e-learning, dan optimalisasi e-learning. Video ini direkam pada saat Seminar Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia tanggal 14 November 2018.

File presentasi dalam format PDF dapat didownload

Kemampuan Literasi Digital bagi Guru SMA

Para guru dituntut untuk menguasai kompetensi Literasi Digital agar dapat mengantarkan para siswa menghadapi tantangan masa kini melalui pembelajaran abad 21. Kompetensi Literasi Digital tersebut antara lain: mencari, mengevaluasi, membuat dan mengkomunikasikan Konten Digital. Konten Digital berupa teks, gambar, suara, animasi, video (multimedia) digunakan untuk mempermudah proses belajar mengajar.

Demikian beberapa hal yang disampaikan oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam kegiatan workshop Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Direktorat SMA tanggal 18 Mei 2020. Kegiatan yang dihelat secara online ini diikuti sekitar 100 peserta yang terdiri atas guru, kepala sekolah dan pengawas dari seluruh Indonesia. Setelah paparan dari nara sumber, acara dilanjutkan dengan tanya jawab.

Bila ingin lihat materi Multimedia Pembelajaran saja, lihat bagian video ini.

Bila ingin tahu tentang Apa e-learning itu, lihat video di bawah.

Blended Learning untuk Vokasi

Pengarang: Kadek Cahya Dewi, S.T., M.Cs., Putu Indah Ciptayani, S.Kom., M.Cs., Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D., Dr. Priyanto, M.Kom.

Buku ini diperuntukkan bagi kalangan umum, rekan dosen, asisten dosen, tenaga pendidik lainnya dan mahasiswa yang sedang mempelajari konsep Blended Learning pada umumnya serta implementasi Blended Learning pada pendidikan tinggi vokasi pada khususnya.  Buku ini dituangkan dalam enam (6) bab yaitu sebagai berikut:

  1. Bab I membahas mengenai pendahuluan, yaitu bagaimana membangun SDM berdaya saing global yang dilanjutkan dengan pemaparan peran pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi dan terakhir membahas isu peran pendidikan vokasi dalam menyambut Asean Economic Community.
  2. Bab II membahas tentang konsep dan kebijakan pembelajaran vokasi berbasis ICT. Bab ini akan mengajak pembaca untuk memahami peran ICT dalam dunia pendidikan, kebijakan mengintegrasikan ICT ke dalam pendidikan di Indonesia, dan bagaimana ICT dipandang dari segi pedagogik.
  3. Bab III membahas mengenai E-learning dan Blended Learning. Diawali dengan pengertian e-learning dan blended learning. Pada bab ini juga membahas mengenai pengembangan metode pembelajaran berbasis blended learning, karakteristik blended learning, serta Penerapan blended learning.
  4. Bab IV membahas tentang instructional model blended learning, yang terdiri dari empat (4) macam yaitu model rotation, model flex, model self-blended, dan model enriched-virtual
  5. Bab V membahas tentang desain blended learning pada pendidikan vokasi. Pada bab ini pembaca akan dituntun langkah per langkah dalam membuat desain blended learning, yaitu diawali dengan memahami komponen sistem pembelajaran terlebih dahulu, kemudian memahami teori belajar yang melandasi pembelajaran blended learning, dan dilanjutkan dengan tahapan pengembangan model blended learning serta key success factor dari pengembangan.
  6. Bab VI mengenai pengembangan model blended learning pada pendidikan vokasi, yaitu diawali dengan model Vocational Blended Leaning (VBL) dan dilanjutkan dengan implementasi model VBL pada salah satu perguruan tinggi vokasi di Indonesia.

DOWNLOAD BUKU

Multimedia Pembelajaran Interaktif

Buku ini diperuntukkan bagi siapa saja yang sedang mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif karena secara lengkap membahas mulai dari konsep hingga pengembangan. Di samping itu, buku ini juga tepat sebagai acuan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian jenis R & D (Research and Development) dalam bidang multimedia pembelajaran, karena model yang dikenalkan tepat sesuai tuntutan penelitian jenis tersebut. Model APPED digunakan untuk pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif.
Garis besar isi buku ini adalah sebagai berikut.
Bab 1. Multimedia. Dalam bab ini akan dibahas konsep multimedia, mulai dari pengertian multimedia, elemen multimedia, penyajian multimedia, alat membuat multimedia, distribusi multimedia, dan pemanfaatan multimedia.
Bab 2. Prinsip Multimedia Pembelajaran. Dalam bab ini akan dibahas teori yang mendasari MPI, mulai dari teori kognitif multimedia pembelajaran, prinsip multimedia pembelajaran, dan aspek multimedia pembelajaran.
Bab 3. Multimedia Pembelajaran Interaktif. Dalam bab ini akan membahas berbagai hal terkait pengertian MPI, level interaktivitas, strategi penyajian MPI, meningkatkan motivasi dalam MPI, dan komponen MPI.
Bab 4. Pengembangan MPI. Dalam bab ini akan dibahas model pengembangan MPI dan pengembangan MPI.
Bab 5. Evaluasi Multimedia. Dalam bab ini akan dibahas kriteria kualitas MPI, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif.

Silahkan menggunakan dan mengutip buku ini secara bijak, yakni dengan menyebutkan sumbernya sebagai berikut:
Surjono, Herman D. (2017). Multimedia Pembelajaran Interaktif: Konsep dan Pengembangan, Edisi Pertama. Yogyakarta: UNY Press.
DOWN LOAD
Lihat statistik download file ini

Online Activities in Blended Learning

Title: The Effects of Online Activities on Student Learning Outcomes in Blended Learning Environment

Authors: Surjono, H.D., Muhtadi, A., Trilisiana, N.

Publication: In Proceedings of the 2019 3rd International Conference on Education and Multimedia Technology (ICEMT 2019). ACM, New York, NY, USA, 107-110. DOI:https://doi.org/10.1145/3345120.3345167 indexed by Scopus.

Abstract: This quasi-experimental study aims to find out how online activities influence the learning outcomes of Yogyakarta State University students on e-learning courses. This 4-week study consisted of two experimental groups and one control group. The experimental groups received face-to-face instruction plus e-learning or blended learning (BL) with online discussions and quizzes. The control group used Blended Learning without any online activities. Quantitative analytical results include 1) student’s learning outcomes in BL with online discussions and quizzes are better than those without any online activities. 2) The student’s learning outcomes in BL with online discussions and quizzes are also better than those with online quizzes. Furthermore, this study also found that 3) student’s learning outcomes in BL with online quizzes are better than those without any online activities and 4) there is a positive correlation between student’s learning outcomes and their level of activities in the BL environment.

DOWNLOAD FULL PAPER (PDF)

Pendidikan Karakter dalam Online Learning

Image

Salah satu kendala dalam implementasi e-learning adalah sulitnya membangun karakter mahasiswa melalui online learning. Metode dialogis, fasilitasi dan keteladanan merupakan beberapa cara yang dapat digunakan untuk menanamkan nilai pada mahasiswa melalui online learning. Dengan ketiga cara tersebut, karakter mahasiswa yang meliputi kritis dan argumentatif, mandiri, percaya diri, komunikatif dan kolaboratif, disiplin, kreatif dan inovatif dapat dibangun. Metode dialog dapat diimplementasikan melalui fitur forum diskusi, chat/vicon, dan wiki. Metode fasilitasi diterapkan dengan assignment, quiz, simulasi, games. Sedangkan metode keteladanan dilakukan melalui video pembelajaran dan blended learning. Hal tersebut adalah pokok-pokok pikiran yang disampaikan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. dalam seminar akademik di Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan di kampus 4 UAD RIngroad Selatan tanggal 25 Februari 2020. Seminar yang dihadiri para dosen kampus setempat tersebut berlangsung hangat dan interaktif.

Challenges of Employment in Indonesia

Challenges of employment in Indonesia includes inadequate working conditions, jobs for young people, gender equality in the workplace, unskilled job seeker, and child labor. Hal ini disampaikan oleh Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. sebagai keynote speaker dalam international conference yang dihelat di the University of Lahore, Pakistan tanggal 18 Februari 2020. Dalam even yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai universitas tersebut, Herman sebagai Dekan Fakultas Teknik UNY juga menyajikan informasi tentang profil UNY dalam rangka sosialisasi kampus menuju world class university.

Transformasi Digital di Kampus Merdeka

Tulisan ini telah dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat, Jum’at 7 Februari 2020, halaman 11.

Salah satu kebijakan Kampus Merdeka yang didengungkan Mendikbud belum lama ini adalah hak belajar mahasiswa di luar program studinya. Mahasiswa boleh mengambil mata kuliah di luar prodi, perguruan tinggi (PT) dan bahkan di luar negeri. Setelah lulus diharapkan mereka akan kompeten tidak hanya di bidang ilmunya, tapi punya bonus keahlian tambahan. Ini akan menguntungkan mereka, karena nyatanya hampir tidak ada pekerjaan di dunia ini yang ditunjang keahlian tunggal.

Seorang lulusan yang menjadi guru fisika misalnya, dia perlu tahu multimedia agar dapat membuat video pembelajaran, dan harus paham Bahasa Inggris agar dapat meng-update ilmunya. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Permendikbud no 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Untuk memenuhi hak belajar tersebut, PT harus memfasilitasi mahasiswa internal maupun eksternal. Bagaimana PT menyiapkannya?

Continue reading